Episode 9: Kurang Ajar

Tengok ke tak tengok ada aku kesah. Episode ini kurang ajar sikit sebab kita kecek pasal puisi “Kurang Ajar” karya Usman Awang.

Kurang Ajar
Usman Awang

 

Sebuah perkataan yang paling ditakuti

Untuk bangsa kita yang pemalu.

 

Sekarang kata ini kuajarkan pada anakku;

Kau harus menjadi manusia kurang ajar

Untuk tidak mewarisi malu ayahmu.

 

Lihat petani-petani yang kurang ajar

Memiliki tanah dengan caranya

Sebelumnya mereka tak punya apa

Kerana ajaran malu dari bangsanya.

 

Suatu bangsa tidak menjadi besar

Tanpa memiliki sifat kurang ajar

 

Which I render into English as follows:

 

Impertinence
Usman Awang

 

A word that is most feared

by an ashamed people like us

 

Now I teach this word to my child

you must become an impertinent person

to not inherit your father’s shame

 

See the farmers in their impertinence

Owning land that way

Before this they had nothing

Having been taught shame by their people

 

No people can ever become great

without possessing impertinence.

Published by bingregory

Official organ of an American Muslim in Malaysian Borneo, featuring plants, pantuns and pictures from the Malay archipelago. Oversharing since 2002.

Leave a comment

Leave a Reply